Merosotnya Kepercayaan Publik,Tantangan Berat Kapolri Baru
Anggota Komisi III Muhammad Nasir Djamil menyatakan bahwa calon Kapolri yang baru akan mempunyai tugas yang berat dalam menjabat sebagai orang nomor 1 di tubuh Polri itu. Menurutnya, merosotnya kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian, menjadi salah satu tantangan kepada calon Kapolri.
“Merosotnya kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, apalagi adanya kasus-kasus korupsi mulai dari tingkat Kopral sampai tingkat Jenderal, menurut saya ini tugas berat yang akan dihadapi oleh calon Kapolri ke depan,” ujar Politisi PKS ini saat ditemui Parle sebelum Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Selasa (1/10).
Selain itu, Kapolri yang terpilih nantinya harus melakukan konsolidasi internal, dengan tujuan agar aparat kepolisian itu bangga menjadi polisi. Nasir mengaku, kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar polisi sudah tidak bangga lagi menjadi polisi.
“Bisa jadi adanya persoalan-persoalan internal kepolisian, sehingga menyebabkan sistem karier, reward dan punishment tidak berjalan dengan baik. Hal ni menimbulkan gejala apatisme di polisi itu sendiri,” tambah politisi asal Nanggro Aceh Darussalam itu.
Nasir berharap Kepolisian bisa menjadi institusi yang netral. Pasalnya, tahun depan akan memasuki tahun politik, dimana akan berlangsung Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
“Jadi, siapapun yang menjadi Kapolri ke depan, punya tugas berat. Diharapkan Kepolisian bisa mengamankan pemilu dengan demokratis. Kepolisian juga harus tetap on the track dalam tugas dan fungsinya,” harap Nasir.
Sebagaimana Pemberitaan yang beredar, Presiden telah mengajukan nama Komjen Pol Sutarman untuk menggantikan Kapolri Timur Pradopo, yang akan memasuki masa pensiun pada Januari 2014. (sf)/foto:odjie/parle/iw.